Diposkan pada Analist, General monograph

Cream

Literature: Indonesia Pharmacopoeia III

Cremores
Cream

Cream is a semisolid dosage form of an emulsion containing water no more than 60% and is intended for external use.
There are two types of cream, cream type oil-water and water-oil type cream.
Stability. Cream damaged, if the disturbed system is mainly due to changes in temperature of the mixture and composition changes due to the addition of one phase to excess or mixing two types of cream if emulsifier is not mixed with each other.
Dilution creams can only be done only if it is known that a suitable diluent performed with aseptic technique.
Cream that has been diluted should be used within one month.
Emulsifier. Selection of the emulsifier should be tailored to the type and nature of the cream of your choice.
As an emulsifier can be used emulgid. Wool fat, setaseum, setilalkohol, stearilalkohol, trietanolaminil stearate and sorbitan group, polysorbate, polietilglikol, soap.
Preservatives. Commonly used methyl paraben 0.12% and 0.18% propyl paraben or 0.02% to 0.05%.
Storage. Either in a sealed container or tube, in a cool place.
Tagging. Should also be indicated on the label ” Topical”.

Diposkan pada Analist, Farmakope III, Monografi umum

Cremores

Literatur : Farmakope Indonesia III

Cremores
Krim

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak lebih dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Ada dua tipe krim, krim tipe minyak-air dan krim tipe air-minyak.

Stabilitas. Krim rusak, jika terganggu sistim campurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsi tersebut tidak tercampur satu sama lain.
Pengenceran krim hanya hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok yang dilakukan dengan teknik aseptik.
Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam waktu satu bulan.

Zat pengemulsi. Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki.
Sebagai zat pengemulsi dapat digunakan emulgid. Lemak bulu domba, setaseum, setilalkohol, stearilalkohol, trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, polietilglikol, sabun.

Zat pengawet. Umumnya digunakan metil paraben 0,12% hingga 0,18% atau propil paraben 0,02% hingga 0,05%.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik atau tube, di tempat sejuk.
Penandaan. Pada etiket juga harus tertera “Obat Luar”.

Diposkan pada Analist, Farmakope III, Monografi umum

Krim

Literatur : Farmakope Indonesia III

Cremores
Krim

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak lebih dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Ada dua tipe krim, krim tipe minyak-air dan krim tipe air-minyak.

Stabilitas. Krim rusak, jika terganggu sistim campurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsi tersebut tidak tercampur satu sama lain.
Pengenceran krim hanya hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok yang dilakukan dengan teknik aseptik.
Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam waktu satu bulan.

Zat pengemulsi. Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki.
Sebagai zat pengemulsi dapat digunakan emulgid. Lemak bulu domba, setaseum, setilalkohol, stearilalkohol, trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, polietilglikol, sabun.

Zat pengawet. Umumnya digunakan metil paraben 0,12% hingga 0,18% atau propil paraben 0,02% hingga 0,05%.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik atau tube, di tempat sejuk.
Penandaan. Pada etiket juga harus tertera “Obat Luar”.

Diposkan pada Analist, General monograph

Capsule

 LiteratureIndonesia Pharmacopoeia III

CAPSULAE
capsule

Capsule dosage form drug is encased in the capsule shells, hard or soft. Capsule shell is made of gelatin with or other additives.
TERMS capsules must meet the following requirements:

Uniformity of weight way to dry capsule containing drugs. Weigh 20 capsules. Weigh again capsules one by one. Remove the contents of all capsules, weigh all parts of the capsule shell. Calculate the weight of the contents of the capsule and the average weight of the contents of the capsule. Difference in the percent content of each capsule contents weight of an average weight of each capsule contents should not be determined from column A and for every 2 capsules no more than the specified column B.

The average weight of the contents of the capsule

Difference in % weight content of the capsule

A

B

120 mg or more
>120 mg

± 10 %
± 7.5%

± 20 %
± 15 %

The way to medicine capsules containing liquid or paste material. Weigh 10 capsules. Weigh again one at a time capsule. Remove the contents of all capsules. Wash the shells of capsules with a concentrated ether. Discard the liquid washing, allow it to not smell ether, weigh all parts of the capsule shell. Calculate the weight of the capsule and the average weight of the contents of the capsule. Percent difference in weight of the contents of each capsule on an average weight of the contents of each capsule is not more than 7.5%.

Time shattered. Perform the test of time were destroyed using the tool as shown in Compressi. Unless otherwise stated, the time required for capsule manghancurkan no more than 15 minutes.
Storage. In a tightly closed container, preferably contains a drying agent, in a cool.

Diposkan pada Analist, Monografi umum

Kapsul

Literatur : Farmakope Indonesia III

CAPSULAE
Kapsul

Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau zat tambahan lain.
SYARAT KAPSUL harus memenuhi syarat berikut:

Keseragaman bobot cara untuk kapsul yang berisi obat kering. Timbang 20 kapsul. Timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi kapsul. Perbedaan dalam persen isi bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh dari yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B.

Bobot rata-rata
isi kapsul

Perbedaan bobot isi kapsul dalam %

A

B

120 mg atau lebih
>120 mg

± 10 %
± 7.5%

± 20 %
± 15 %

Cara untuk kapsul yang berisi bahan obat cair atau pasta. Timbang 10 kapsul. Timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan isi semua kapsul. Cuci cangkang kapsul dengan eter P. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsu. Hitung bobot sisi kapsul dan bobot rata-rata isi kapsul. Perbedaan persen dalam bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.

Waktu hancur. Lakukan pengujian waktu hancur menggunakan alat seperti yang tertera pada Compressi. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk manghancurkan kapsul tidak lebih dari 15 menit.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat pengering, ditempat sejuk.

Diposkan pada Analist, Monografi umum

Capsulae

Literatur : Farmakope Indonesia III

CAPSULAE
Kapsul

Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau zat tambahan lain.
SYARAT KAPSUL harus memenuhi syarat berikut:

Keseragaman bobot cara untuk kapsul yang berisi obat kering. Timbang 20 kapsul. Timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi kapsul. Perbedaan dalam persen isi bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh dari yang ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B.

Bobot rata-rata
isi kapsul

Perbedaan bobot isi kapsul dalam %

A

B

120 mg atau lebih
>120 mg

± 10 %
± 7.5%

± 20 %
± 15 %

Cara untuk kapsul yang berisi bahan obat cair atau pasta. Timbang 10 kapsul. Timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan isi semua kapsul. Cuci cangkang kapsul dengan eter P. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsu. Hitung bobot sisi kapsul dan bobot rata-rata isi kapsul. Perbedaan persen dalam bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.

Waktu hancur. Lakukan pengujian waktu hancur menggunakan alat seperti yang tertera pada Compressi. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk manghancurkan kapsul tidak lebih dari 15 menit.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat pengering, ditempat sejuk.